Minggu, 18 Januari 2009

ISI TABLOID GA EDISI XXX JANUARI-FEBRUARI 2009

(Opini)

Pergantian Tahun, Realita, dan Ekspektasi

Tahun baru 1430 H baru saja datang, berikut disusul oleh tahun baru 2009 Masehi hanya berselang tiga hari saja. Jika ditanyakan bedanya, maka beda antara tahun baru hijriah dan masehi banyak sekali. Namun mari kita lihat perbedaan tahun baru hijriah dan tahun baru masehi dari segi perayaannya. Manakah yang lebih ramai dan meriah???
 Sudah barang tentu, gelegar perayaan tahun baru masehi jauh lebih hiruk dibandingkan perayaan tahun baru hijriah. Umat manusia dari berbagai kalangan tumpah ruah ke jalanan memadati alun-alun kota serta pusat keramaian lainnya. Berbagai macam pesta perayaan digelar saat pergantian tanggal 31 Desember ke 1 januari ini. Media televisi baik lokal maupun nasional telah jauh-jauh hari mempersiapkan program unggulan dengan membooking artis-artis kelas atas dengan bayaran berlipat ganda dari bayaran biasanya. Panggung hiburan digelar di berbagai tempat, belum lagi pub-pub yang mendatangkan DJ kelas ternama dengan berbagai atraksi pertunjukan. 
 Lalu bagaimana dengan perayaan tahun baru hijriah? Perayaan tahun baru hijriah sepi. Tidak ada keramaian yang melimpah ruah menyambut tahun baru umat islam ini, stasiun televisi pun tidak mengadakan program spesial apapun, biasa-saja seperti hari-hari tanpa sebuah moment berharga. Begitulah wajah umum perayaan tahun baru hijriah hampir seluruh wilayah di muka bumi, bahkan di negara dengan mayoritas muslim sekalipun, seperti halnya Indonesia. Lucunya, di beberapa wilayah di Inddonesia, perayaan tahun baru hijriah malah diwarnai dengan ritual-ritual yang mengarah kepada takhayul dan budaya. Walaupun di beberapa daerah menyambut tahun baru hijriah dengan tetap menggelar berbagai acara, namun tetap saja perayaan itu tidak sebanding dengan gegap gempita semangat perayaan tahun baru masehi. Namun beruntung bagi kita masyarakat Kota Padang kita masih bisa sedikit merasakan perayaan menyambut tahun baru hijriah yang digelar oleh Pemko Padang. Beberapa hari menjelang masuk tahun 1430 H Pemko Padang mengadakan berbagai lomba bernuansa islami, seperti lomba lagu gambus dan nasyid. Selain itu juga di gelar bazar, Barongsai sipasan naga dan pawai obor di malam puncak pergantian tahun baru1429 H ke 1430 H. Namun demikian, tetap saja usaha yang telah dilakukan pemko ini tetap tidak sebanding dengan antusiasme masyarakat untuk merayakan tahun baru umat islam ini. Hal ini dirasa ganjil karena sebagian besar dari masyarakat kita adalah muslim. 
 Lalu bagaimana dengan tahun baru masehi? Penanggalan masehi digunakan di setiap tempat di dunia sebagai dasar penanggalan international. Namun begitu perlu di telaah lebih dalam lagi, asal-usul munculnya penanggalan masehi. Dan kenapa sesungguhnya pergantian tahun baru masehi di rayakan dengan perhelatan akbar.
 Perayaan tahun baru masehi dirayakan untuk memperingati lahirnya Jesus kristus atau Isa Al Masih, oleh sebab itu juga agama kristen banyak digelari sebagai agama masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.
 Sedangkan di beberapa negara, tahun baru masehi dikaitkan dengan pemujaan terhadap dewa-dewi. Di Amerika Latin, tepatnya di Barzil, pada tengah malam tahun baru masehi masyarakat Brazil berbondong-bondong datang ke tepi pantai untuk menaburkan bunga ke laut lepas, selain itu mereka melakukan ritual mengubur beberapa macam buah-buahan seperti mangga, pepaya, semangka dan lainnya. Orang-orang Brazil ini memakai pakaian putih bersih. Perayaan ini bertujuan sebagai penghormatan terhadap sang dewa Lemanja. Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara si “Toloy Bocah Sakti” Ronaldo.
 Tidak dapat disalahkan juga jika masih banyak umat muslim yang hingar-bingar merayakan tahun baru masehi, karena sejatinya banyak masyarakat yang tidak tahu asal-usul perayaan tahun baru masehi. Namun tidak masuk akal, jika banyak umat islam yang tidak tahu bahwa tahun baru hijriah adalah perayaan bagi umat islam seduia. Lalu pertanyaannya kenapa tahun baru hijriah berlalu tanpa makna tidak selayaknya tahun baru masehi yang di eli-elukan?

Luka Palestina di tahun baru 
 Melihat jauh ke jazirah arab, sebuah luka kembali terkubak. Disaat perayaan tahun baru hijriah yang seharusnya penuh makna, 1,5 juta masyarakat di Jalur Gaza malah harus merasakan pahitnya hidup di tengah deru bom para tentara Israel. Bangsa yahudi di negara yang tidak semestinya ada itu seakan masih tidak puas dengan tanah yang sekarang telah ia tempati. Tanah yang seharusnya milik rakyat Palestina itu sekarang telah menjadi sebuah negara sadis bernama “Israel”. Negara zionis yang telah membantai rakyat Palestina. Sejak pendudukan wilayah Palestina oleh Israel jutaan warga Palestina diusir dari tanah kelahirannya sendiri mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Arab Saudi, Syiria, Yordania dll.
 Dan saat ini invasi yang dilancarkan Israel ke Palestina bahkan telah berhasil menghancurkan jalur bawah tanah yang selama ini dijadikan sebagai jalur asupan makanan masyarakat Gaza dari kawasan Mesir. Serangan yang telah menjatuhkan ber ton-ton bom itu juga telah menghancurkan gedung-gedung kapital di kota Gaza. Namun sayang, ditengah penderitaan yang menimpa masyarakat Palestina ini, banyak negara di dunia yang menjadi tukang tonton saja. Tidak ada yang mampu berbuat apa-apa. Bahkan negara-negara di timur tengah tidak begetik sedikitpun. Yang lebih miris lagi 1,5 juta rakyat Palestina di jalur Gaza tidak dapat melarikan diri dan terkurung di Gaza kerena Mesir menutup perbatasannya dengan jalur gaza yang merupakan gerbang pengungsian satu-satunya. Miris memang, negara-negara yang seharusnya menjadi saudara dan turut meredam konflik yang tengah terjadi malah tidak menunjukkan reaksi apa-apa, mereka menutup telinga memicingkan mata. Semuanya tertidur lelap di tengah-tengah luka yang membasahi saudara mereka di Palestina.
 Palestina melalui tahun baru hijriah yang pahit. Di saat bangsa lain tengah menyambut dua tahun baru dengan suka cita, Palestina malah duduk tak berdaya menampung bom-bom dan serangan bardir Israel yang membabi buta. Namun demikian tetap saja gelombang demonstran anti invasi Israel ke Palestina, tidak mampu menghentikan perang yang terjadi. PBB pun bungkam seakan mengalami disfungi yang membuat hati kita geram. Rsolusi PBB ditolak mentah-mentah oleh Amerika yang memiliki hak veto didalamnya.

Spekulasi di tengah Agresi Israel
 Serangan membabi buta Israel ke Jalur Gaza memunculkan banyak spekulasi di tengah-tengah masyarakat dan pemerhati. Ada yang berpendapat bahwa serangan israel ke Jalur Gaza adalah untuk memancing keterlibatan Iran. Israel dan skutunya mengharapkan Iran turut meradang dengan diserangnya negara Palestina. Jika benar, Mahmoud Ahmadinejad nantinya bereaksi dengan mengerahkan bantuan perang untuk Palestina, maka Amerika sebagai sekutu utama Israel akan memiliki alasan tepat untuk menyerbu Iran. Benar atau tidak spekulasi ini, yang pasti Amerika dan sekutunya masih menaruh berang yang hebat terhadap Iran atas pembangkangannya selama ini. Iran dengan nuklirnya menjadi ancaman terbesar bagi Amerika dan para sekutu
 Spekulasi lain yang muncul adalah terkait dengan presiden terpilih Amerika Serikat Barack Husein Obama. Israel ingin melihat bagaimana reaksi Obama dengan serangan yang di luncurkan Israel ke Palestina. Apakah Obama akan tetap mendukung atau malah menentang agresi militer sekutunya dekatnya tersebut. Singkat kata, Israel ingin menguji kesetiaan Amerika di Bawah pemerintahan baru yang dipimpin Obama nanti. Sejauh ini ternyata Obama tidak mampu melakukan seperti apa yang telah di harapkan oleh jutaan orang di muka bumi khususnya rakyat Amerika terhadapnya. Banyak warga dunia yang kecewa terhadap sikap yang diambil oleh Obama. Harapan yang di elu-elukan para pendukungan dari berbagai belahan dunia untuk menbnciptakan kedamaian kedpannya akan diragukan oleh.

Resesi Dunia masih menggerogoti
 
 Pergantian tahun kali ini masih diwarnai dengan kemorosotan perekonomian banyak negara di dunia, bahkan hampir seluruh dunia yang merasakannya, hal ini adalah dampak dari resesi Amerika yang telah mengglobal. Namun demikian, negara-negara penghasil minyak di timur tengah khususnya tidak mengalami dampak yang berarti, yang di dirasakan sedikit oleh para eksportir minyak ini adalah jatuhnya harga mintak dunia. Saat ini jatuhnya harga minyak mentah dunia yang hingga dibawah 50 USD per Barel masih belum terasa betul, namun jika krisis ini tidak menemukan titik usai dimasa yang cukup lama maka keadaan mungkin saja berbalik, negara-negara islam di Timur tengah yang kaya karena minyak ini bisa saja mengalami penurunan GNP. Tetapi beruntungnya rata-rata negara yang kaya raya ini memiliki cadangan devisa yang besar untuk menambal kondisi yang tengah terjadi.
 Berbeda dengan negara-negara islam di Timur Tengah dan eksportir minyak lainnya, maka negara-negara islam yang nasibnya jauh lebih beruk maka kondisinya akan lebih buruk lagi jika tersentuh lebih dalam oleh resesi global yang diperkirakan baru akan kembali sehat di 2011 nanti. Sebut saja negara-negara seperti Turkey, Negara-negara islam di Afrika Utara dan Afrika tengah serta negara islam di kawasan Asia Selatan dan tenggara, negara-negara ini bukan negara kaya penghasil minyak dan gas alam dengan devisa yang besar dan benteng ekonomi yang kuat. 
 Tahun baru 1430 hijriah diperkirakan belum akan memberikan perbaikan apa-apa terhadap perekonomian negara-negara secara global. Bahkan tahun 2009 dan 2010 menurut beberapa ahli seperti Miranda Gultom, merupakan klimaks dari resesi global, akhir 2011 baru akan terjadi grafik penurunan.
 Namun tidaklah salah, jika di setiap awal tahun pengaharapan demi pengharapan sedang hangat-hangatnya dipanjatkan. Maka marilah kita panjatkan untaian pengharapan yang mungkin saja tahun baru 1430 Hijriah dan 2009 Masehi memberikan sebuah cerita baru untuk kita, untuk Indonesia, untuk umat Islam dan untuk dunia. Semoga aka nada perbaikan akhlak, perbaikan ekonomi dunia, dan perbaikan bagi bangsa saudara kita, Palestina.

Oleh :
Eko Permana Putra GA (Echo Pepe GA)

Tidak Ada Manusia yang Sempurna (nasehat sumber daya manusia)

Satu pertanyaan penting untuk para manusia di muka bumi, apakah anda manusia yang sempurna? Apakah dengan egoistis kesempurnaan/kehebatan dan kekayaan anda maka anda merasa bahwa anda tidak butuh dikritik atau diberi nasehat?anda merasa tidak ada kelemahan?anda menganggap bahwa anda selalu benar dan tidak mempunyai kesalahan? Anda tidak mau mendengarkan kata-kata dari orang lain yang kedudukannya di bawah anda?Anda tidak mau menerima masukan dari orang lain dan merasa anda sangat ahli sekali di bidang anda?apakah anda begitu sempurna sebagai manusia?

Fenomena di lapangan yang banyak saya temukan adalah bahwa bahwa begitu banyak manusia yang merasa dirinya sempurna, bebas kelemahan, tidak mau dikritik, tidak mau mendengarkan nasehat orang yang berlandaskan nilai-nilai spritual dan sosial, merasa diri kaya dan sombong atas kekayaan tersebut, menganggap remeh orang lain dan sebagainya yang intinya egoistis kesempurnaan.

Tidak peduli siapa anda dan apapun profesi atau seberapa besar bisnis anda, apakah itu Presiden, MPR, DPR, Gubernur, Walikota, Rektor, Profesor, Manajer kelas atas, CEO terkenal, pimpinan redaksi majalah atau surat kabar besar, ketua senat, ketua jurusan, dosen, peneliti profesional, Alim Ulama kondang, mahasiswa terbaik dan segala yang sifatnya “berlebih” statusnya, maka ingatlah tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula sesuatu lainnya, tidak ada produk dan jasa yang sempurna. Pasar persaingan sempurna yang diidam-idamkan oleh Adam Smith dan masyarakat banyak tidak pernah terjadi di dunia nyata. Hal itu hanya ada pada pelajaran teori ekonomi semata, sekali lagi tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Karena ketidaksempurnaan dari seorang mannusia inilah maka seseorang manusia jangan pernah merasa dirinya sempurna. Jangan pernah berhenti belajar, jangan pernah langsung menolak dan menganggap remeh pendapat dan masukan orang lain atau orang yang kedudukannya di bawah. Seorang Profesor di bidang matematika akan kalah di hadapan ahli agama kalau disuruh bicara tentang kehidupan atau aqidah. Jadi Profesor jangan sombong. Juga orang-orang yang menggeluti bidang tertentu, masih bisa belajar pada orang-orang yang di bawahnya yang lebih bijak (baik) walaupun tidak seahli kemampuan teorinya.

Ada suatu hal yang perlu diingat oleh orang-orang yang merasa dirinya sempurna bahwa anda adalah “orang yang sama sekali tidak sempurna”. Mungkin anda memang ahli di bidang anda tapi bukan berarti anda sempurna di bidang tersebut. Orang-orang lain dapat membantu anda untuk menemukan suatu hal yang baru di bidang anda dan orang lain yang lebih bijak akan dapat menasehati anda jika ternyata apa yang anda pelajari tersebut adalah suatu hal yang salah dari segi moral, spritual dan sosial. Anda sebagai orang yang tidak sempurna jangan pernah meremehkan pendapat, kata-kata, dan masukan dari orang lain yang di bawah anda karena hal tersebut jika terbukti benar dan membantu anda maka masukan tersebut sebenarnya dapat menambah pengetahuan, keahlian dan menjadikan anda menjadi lebih bijak.

Seorang mahasiswa tidak perlu takut pada dosennya walaupun dosen tersebut adalah seorang Master atau Doktor, karena ingatlah bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Profesorpun begitu. Anda bebas menanyakan apapun yang menyangkut bidang tersebut dimana anda meragukan kebenarannya dan anda merasa hal tersebut salah dari segi moral, sosial dan spritual. Kemudian anda sangat boleh sekali mengemukakan ide anda yang lebih baik. Pemerintah sendiri banyak kesalahan dalam kebijakannya dan aplikasinya di lapangan dimana pemerintah tidak memfokuskan ke arah pengantasan pengangguran dan kemiskinan dan tidak mengkritisi bisnis pertelevisian atau bisnis lainnya yang memberikan dampak negatif pada masyarakat. Semua itu dengan alasan pertumbuhan ekonomi. Memang pertumbuhan ekonomi dapat lebih baik tapi jumlah orang miskin dan menganggur tambah banyak, praktek bisnis yang merugikan konsumen merajelela bahkan banyak bisnis yang haram tidak terdeteksi.

Selanjutnya orang bawah tidak perlu grogi dan merasa rendah diri bila berhadapan dengan orang kaya. Jika orang kaya itu mempunyai tingkah laku yang buruk maka nasehatilah jika anda orang yang lebih bijak. Jangan pernah takut dan grogi dengan orang kaya karena mereka tetap manusia yang tidak sempurna. Karena ketidaksempurnaan tersebut maka setiap manusia boleh mengkritisi manusia lain untuk menuju keadaan yang lebih baik, tapi ingat mengkritisi segala sesuatu itu ada etikanya juga dan harus penuh perhitungan nilai moral, spritual dan sosial. Dalam mengkritisi orang lain anda harus ingat juga bahwa anda tetap sebagai manusia yang tidak sempurna.

Sehebat atau sekaya apapun manajer atau CEO suatu perusahaan tetap bahwa mereka tidak sempurna. Bahkan para manajer dan CEO tersebut banyak yang tidak memperhitungkan eksternalitas negatif dari usaha atau bisnis yang dilakukan dan tidak berlandaskan nilai-nilai sprtual, moral dan sosial dalam mengembangkan bisnisnya. Mereka sering melanggar nilai-nilai sosial dan moral masayarakat untuk mencapai laba sebesar-besarnya. Contohnya bisnis pertelevisian yang buruk tapi komersil, mereka perlu dikiritisi. Atau para pebisnis lain yang hanya mencari laba komersil. Mereka tidak mengindahkan masukan para orang bijak dengan alasan jika mereka merubah atau memperbaikinya bisnisnya yang lebih sosial dan moralis maka omset mereka akan menurun.

Sehebat apapun otak seseorang tapi bila ia melupakan nilai-nilai moral, spritual dan sosial dalam tindakannya maka anda sangat boleh bahkan harus menasehatinya walaupun kehebatan anda berada di bawahnya.

Jadi sekali lagi tidak ada manusia yang sempurna. Mari kita bersama-sama intropeksi sifat egositis kesempurnaan yang ada pada diri kita untuk kesejahteraan sosial. Hal ini akan berguna untuk kebahagiaan dunia dan akhirat juga.


Artikel 3

Kebijakan untuk Pembela Kebaikan dan Buruknya Perubahan SDM Indonesia

Ada beberapa hal yang membuat sesak otak dan hati saya.. di mana hal ini terjadi di Indonesia.. Beberapa hal tersebut terasa tidak adil dan kebijakan yang dibuat seakan-akan memihak untuk kepentingan segelintir orang..

Beberapa hal di bawah ini patut untuk dipikirkan kembali

-Hukuman untuk koruptor atau pembela kebaikan?

Apakah Anda menerima jika para orang yang mem-bom diskotik, yang nyata-nyatanya merupakan sumber maksiat, dihukum mati?

Apakah Anda tidak sadar bahwa sesunguhnya mereka membela kebaikan dan mereka tidak ingin orang-orang Indonesia tercemar oleh dosa yang dibawa oleh diskotik, bar atau tempat permaksiatan lain yang mereka ledakkan?

Dan kenyataannya mereka dijatuhkan hukuman mati?

Sekarang mari kita lihat perbandingannya.

Apakah para koruptor, yang jelas-jelas adalah orang jahat dan merugikan banyak pihak, dihukum mati?

Tidak, para koruptor tidak secara tegas dihukum, tidak ada kedengaran ketegasan kebijakan untuk menghukum mati koruptor?

Jadi, apakah ini adil?

Jadi apakah ini hanya kebijakan untuk kepentingan segelintir orang saja?

-Kebijakan Undang-undang anti pornografi

Fenomena penolakan undang-undang anti pornografi sangat jelas menyatakan bahwa masih banyak orang Indonesia yang mendewakan sex dan kemolekan tubuh serta orang-orang ini tidak menerima kalau pemaksiatan dihapus. Benarkah? Memang kenyataannya seperti itu?

Kenapa hal ini terjadi di Indonesia? Kenapa masih banyak orang Indonesia yang ternoda dan tidak ingin noda mereka dihapus?

Apakah benar bahwa orang Indonesia telah sangat terprovokasi oleh dunia barat? Bisa jadi begitu kalau melihat kenyataan yang ada. 

Seandainya saja ada penelitian tentang berapa besar pengaruh barat mempengaruhi gaya hidup orang Indonesia secara negatif, tentu ini sangat bermanfaat sekali.

Masih seputar pembela kebaikan yang tidak disukai, banyak orang yang tidak suka dengan segala kebijakan MUI, seperti juga dengan adanya larangan lagu-lagu cengeng. Perlu diketahui bahwa lagu-lagu cengeng yang banyak beredar di Indonesia dapat membuat pendengarnya terbuai, mengkhayalkan seorang wanita/pria bersama mereka. Tidak memotivasi untuk bekerja dan belajar keras. Jelas lagu tersebut tidak membawa efek positif untuk produktivitas, dan celakanya, lagu-lagu seperti itulah yang banyak beredar di Indonesia. Penduduk negara ini butuh motivasi, bukan romantisme murahan seperti itu.

Kenapa suatu aturan yang jelas-jelas bagus efeknya, malah tidak disetujui dan kebijakan serta fenomena yang salah dibenarkan dan dijadikan pusat komersial?

-Transisi SDM yang buruk

Transisi SDM apa yang telah terjadi di Indonesia ini? Sangat buruk sekali kalau kita lihat.

Perlu juga diketahui bahwa Jepang sendiri sekarang penduduk mudanya mulai terkontaminasi dengan pengaruh luar. Penduduk Jepang yang dulunya tidak banyak gaya dan mandiri, sekarang mulai lalai dan menghabiskan banyak uang untuk “main-main”. Produktivitas Jepang mulai menurun saat ini.

Jadi apa yang dapat kita ambil hikmah atas fenomena ini? 

Mari kita berubah? Mengatakan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah itu adalah salah. Kita harus setuju dengan kebijakan yang membawa efek kebaikan dan kita harus menolak kebijakan yang membawa kemudaratan. Untuk SDM, maka masing-masing pribadi harus belajar kembali mana yang baik dan buruk? Ini tidaklah hal yang sepele dan banyak orang yang tidak mau tahu bila menyangkut kualitas SDM.

Penulis : Yuan Citra (Mahasiswa FE Unand 2004)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar