Sebagai seorang insan yang hidup di muka bumi dan terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna, kita diberikan kelebihan yang maha dahsyat oleh Allah SWT. Kita dianugerahkan berjuta sel otak dengan kemampuan masing-masing. Tentunya bisa dibayangkan berapa juta kemampuan yang kita miliki dan berapa banyak kemampuan yang kita sadari serta yang kita manfaatkan dalam hidup. Kemampuan-kemampuan yang membawa kita mengarungi bahtera kehidupan yang fana di dunia ini.
Dalam mengarungi kehidupan, tentunya kita tidak lepas dari masalah. Masalah itu muncul karena sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jadi jika semua telah berjalan sesuai rencana tentu tidak akan ada masalah bukan? Sebagai contoh yang paling sederhana, kita ingin makan sesuatu tapi kita tidak memiliki kemampuan untuk memperolehnya karena keterbatasan biaya, sehingga itu akan jadi masalah.
Masalah-masalah itu sebenarnya hanya merupakan ujian dari sang pencipta. Allah SWT ingin menguji sebatas mana kesabaran dan keikhlasan kita menghadapi cobaan itu. Tapi mengapa kebanyakan diantara kita tidak bisa menerima masalah itu dengan lapang dada? Hasil penelitian membuktikan 94% dari seluruh penduduk Indonesia menderita depresi dari yang paling berat hingga yang paling ringan.
Sungguh miris melihat kenyataan seperti ini. Mau jadi apa bangsa ini kalau meyoritas penduduk mengalami tekanan jiwa yang tidak mengenal batasan usia dari anak-anak hingga orang yang sudah lanjut usia? Tentu kehancuran kan menanti kita. Akibat orang yang tidak bisa menerima kenyataan hidup terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak dapat dipungkiri penyelewengan terjadi dimana-mana seperti korupsi, kolusi, nepotisme dan tindakan amoral lainnya yang akan terus menggerogoti jiwa bangsa ini.
Jika kita mengetahui apa sesungguhnya hakikat hidup ini, semua itu tidak akan terjadi. Lantas untuk apa kita hidup sesungguhnya? Jawabannya hanya satu “ LAILA HAILLALLAH (TIADA TUHAN SELAIN ALLAH)”
“ Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha hidup, yang terus menerus mengurus (makhluknya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat disisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatupun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursinya meliputi langit dan bumi dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar” (Q.S Albaqarah : 255( Ayat Kursi))
Apabila kita merenungi dan memahami ayat itu, niscaya kita akan bahagia dalam kehidupan ini dan selamat dalam kehidupan berikutnya yaitu sebuah kehidupan bernama “surga” yang telah menanti kita. Serta hidup kita tidak akan terombang-ambing karena kita telah mempunyai tujuan yang nyata, mencari ridho Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surat AR-Rahman 46.
“ Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga “
Hidup itu begitu indah. Hidup itu hanya sekali dan tidak akan terulang lagi. Lantas buat apa kita menyia-nyiakan kehidupan ini? Mengapa kita harus deperesi dengan masalah yang begitu kecil.
“ Sabarlah menghadapi hari-hari yang sulit, karena semua kesulitan pasti ada akhirnya dan kesabaran itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang berkedudukan mulia”
Penulis: Merita Pahlevi GA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar