Sabtu, 17 Januari 2009

ISI TABLOID GA EDISI XXX JANUARI-FEBRUARI 2009

(Kolom Artikel)

Sosis Asap Produk Hasil Ternak yang Bergizi Tinggi, Lezat Berasa Spesifik, dan Baik untuk Kecerdasan.


 Anak yang cerdas merupakan idaman setiap orang tua. Biasanya banyak usaha yang biasa dilakukan orang tua untuk mendapatkan anak yang cerdas. Salah satunya adalah dengan menerapkan pola konsumsi makanan yang baik. Makanan yang baik bisa kita temukan pada jenis makanan yang banyak mengandung protein. Sumber makanan yang mengandung protein yang tinggi bisa ditemukan pada daging. Protein daging mempunyai kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Dikatakan Winarno (1980) bahwa komponen daging terbesar setelah air adalah protein dan protein merupakan suatu zat makanan yang penting bagi tubuh, karena zat ini berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Lawrie (1995) menyatakan kekurangan protein dalam waktu yang lama dapat mengganggu proses dalam tubuh dan menurunkan daya tahan terhadap penyakit. Sementara Astawan (2004), menyatakan bahwa perotein daging lebih mudah dicerna daripada protein yang berasal dari protein nabati. Nilai protein yang tinggi disebabkan oleh kandungan asam amino yang lengkap dan seimbang. Ditambahkan kembali oleh Astawan (2004), bahwa protein yang terkandung di dalam daging sama dengan protein yang terkandung di dalam susu dan telur yang mempunyai mutu yang tinggi dan gizi yang seimbang, karena kandungan dari asam aminonya yang lengkap dari asam amino esensial sampai pada asam amino non esensial, sehingga sangat baik sekali diberikan pada anak-anak. Biasanya pola konsumsi makanan yang baik juga diiringi dengan memilih makanan yang aman, sehat, bergizi tinggi, halal, dan berkualitas baik.
 
  Pilihan makanan yang aman, sehat, bergizi tinggi, halal, dan berkualitas baik bagi tubuh cukup sulit untuk mendapatkanya sekarang. Biasanya kriteria makanan di atas di negara maju, banyak pilihan yang bisa didapat, namun labelisasi halal cukup sulit didapat. Sosis merupakan makanan yang aman, sehat, lezat, bergizi tinggi, halal, dan berkualitas baik bagi tubuh. Sosis berasal dari kata sausage yang berarti “penggaraman daging”. Pembuatan sosis ini mulai timbul karena keadan musim pada masa dahulunya. Tercatat pada saat akan menghadapi musim paceklik tidak ada lagi makanan lain, lalu timbullah ide bagaimana caranya agar makanan yang berlebih masih awet dan bisa dimakan dalam keadaan baik di musim lapar paceklik yang akan dihadapi. Hal hasil terciptalah makanan siap saji daging yang diberi garam dibumbui dan dimasukan dalam selongsong.
 Dari sejarah sosis ini sosis dikembangkan sedemikian rupa dengan aneka bumbu agar lebih berasa spesifik dan disukai oleh banyak kalangan. Berbagai pakar makanan berpendapat bahwa sosis adalah makanan yang dibuat dari daging kadang-kadang dari ikan yang dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbu yang dimasukkan dalam pembungkus buatan, dengan atau tanpa dimasak, dengan tanpa diasap (Hadiwiyoto, 1983). Kemudian Soeparno (1994) menyatakan bahwa sosis merupakan salah satu produk olahan daging yang dibuat dari daging yang dicacah, dibumbui serta dibungkus dalam casing menjadi bentuk silinder yang simetris. Sugitha (1995) meyatakan bahwa sosis produk daging sapi yang digiling atau dipotong-potong, diberi bumbu atau tidak, di dalam selongsong atau tidak.
 Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap sosis. Salah satunya adalah pengasapan sosis. Pengasapan bertujuan untuk mendapatkan rasa yang lebih spesifik, bau yang lebih harum atau disukai. Dengan pengasapan memungkinkan umtuk mendapatkan daya simpan produk menjadi lebih panjang, dan warna menjadi lebih menarik. Dengan adanya pengolahan sosis melalui pengasapan, memungkinkan produk ini menjadi semakin disukai dan semakin populer. Faktor disukainya produk asap ini tidak terlapas dari kesan awal produk ini di pamerkan. Untuk produk sosis asap kesan utama tidak terlepas dari bau dan warna.
 Dibandingkan produk daging lainnya, sosis mempunyai kualitas makanan yang sangat baik, karena ukurannya yang kecil dan praktis untuk dimakan selanjutnya, enak dan bisa langsung dimakan tanpa melakukan pengolahan selanjutnya tanpa menggoreng, atau dimasak terlebih dahulu. Sosis asap dengan blok serbuk gergaji mempunyai nilai gizi prioein dengan kisaran 23- 33 persen, lemak dengan kadar 14 – 22 persen, dan air dengan kadar 51 – 60 persen. Bahkan dari penelitian kesukaan konsumen melalui uji organoleptik sosis mempunyai rasa yang enak, aroma yang harum,tekstur yang empuk dan warna yang cerah dan lebih disukai (awal, 2007)

 Dari paparan produk hasil ternak sosis sudah sangat jelas sekali sosis mempunyai gizi yang tinggi, enak, lezat, dan cocok dijadikan makanan praktis, bergizi tinggi, dan bisa dibawa kemana pun tanpa memerlukan tempat yang merepotkan. Pada saat ini produk sosis sudah menempati image (citra) makanan yang disukai, lezat, enak, dan bergizi tinggi. Pada umumnya masyarakat yang mengkonsumsi sosis berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas, karena harganya agak lebih tinggi di pasaran kita.

Penulis : Syafri Awal,S.Pt

               Penulis adalah anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Andalas Periode 2006/2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar